Teori Ksatria (dikemukakan oleh FDK Bosch)
Inti dari teori ini adalah bahwa golongan bangsawan/ksatria dari India yang membawa masuk dan menyebarkan agama Hindu di Indonesia.
Menurut FDK Bosch ada 3 alasan mengapa Agama Hindu disebarkan oleh bangsawan:
Ø Raja dan bagsawan serta ksatria dari India yang kalah perang meninggalkan daerahnya menuju ke daerah lain termasuk Indonesia. Mereka berusaha menaklukkan daerah baru di Indonesia dan membentuk pemerintahan baru seperti ketika mereka di India. Dari situ mereka mulai menanamkan ajaran agama Hindu pada penduduk setempat.
Ø Kekacauan politik di India menyebabkan para ksatria melarikan diri sampai di Indonesia dan sesampainya di Indonesia mereka membentuk dan mendirikan koloni (tanah jajahan) dan mulai menyebarkan agama Hindu.
Ø Adapula raja dan para bangsawan India yang sengaja datang ke Indonesia untuk menyerang dan menaklukkan suku-suku di Indonesia. Setelah mereka berhasil maka akan mendirikan kerajaan dan mulai menyebarkan agama Hindu.
Teori Ksatria sering juga disebut dengan teori Kolonisasi . Hal ini disebabkan karena dilakukan penyerbuan dan penklukkan.
Bantahan terhadap teori ini :
Ø Tidak mungkin pelarian ksatria dari India bisa mendapatkan kedudukan mulia sebagai raja di wilayah lain, sedangkan di Indonesia masa itu, seseorang dapat menjadi pemimpin suatu wilayah karena dia dirasa mempunyai kemampuan lebih daripada yang lainnya. Tidak mungkin rakyat menginginkan orang yang telah mengalahkan rakyat di wilayah itu untuk menjadi raja mereka karena mereka pasti harus hidup dalam tekanan dari orang yang tidak mereka kenal.
Ø Tidak ada bukti yang kuat baik itu di Indonesia maupun di India bahwa penyerbuan yang dilakukan bertujuan untuk menyebarkan agama Hindu. Selain itu tidak ada bukti pendudukan atas beberapa daerah di Indonesia oleh bangsa India yang bertujuan untuk menyebarkan agama. Padahal suatu penaklukkan pasti akan dicatat sebagai sebuah kemenangan. Memang pernah ada serbuan dari bangsa India yang terjadi 2 kali dalam waktu singkat oleh kerajaan Colamandala (raja Rajendra Coaldewa) atas kerajaan Sriwijaya yaitu pada tahun 1023 M dan 1030 M. Meskipun berhasil menawan raja Sriwijaya tetapi serangan tersebut berhasil dipatahkan/dikalahkan.
Ø Jika terjadi kolonisasi /penaklukkan pasti akan disertai dengan pemindahan segala aspek/unsur budaya masyarakat India secara murni di Indonesia seperti sistem kasta, tatakota, pergaulan, bahasa, dsb. Tetapi kehidupan masyarakat di Indonesia tidak menunjukkan hal yang sama persis (tidak asli) dengan kehidupan masyarakat India dari sini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi penguasaan secara mendasar pada segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Budaya Indonesia memiliki peran yang besar dalam proses pembentukan budaya India-Indonesia sehingga yang tampak adalah bentuk akulturasi budayanya.
bukannya teori ksatria dikemukakan oleh Prof. Dr. J. L. Moens?
ReplyDeleteaduh anak sman 14 jakarta iki
ReplyDeleteTeori Ksatria dikemukakan oleh J.L. Moens dan C.C. Berg
ReplyDeleteBener kok dikemukakan oleh F.D.K Bosch di buku saya jg gitu
ReplyDeleteini malah ada soal begini.. "N.J Kroom mengkritik teori ksatria yang dikemukakan oleh FDK Bosch, karena ....????" apa coba jawabannya...
ReplyDeleteNJ Krom mengkritik Bosch karena menurut pendapatnya, bangsa India masuk dengan cara damai, yaitu perdagangan. nantinya NJ Krom akan dikritik oleh van Leur dan van Leur dikritik kembali oleh Bosch sehingga teori2 ini dapat berkembang
Deletewhat the hell
ReplyDelete\
Bah? Teori ksatria itu ada 3 pendapat
ReplyDelete1.C.C.Berg
2.Mookerji
3.J.L.Moens
Thanks and that i have a swell provide: Can You Hire Someone To Renovate A House cost to gut renovate a house
ReplyDelete