Rusuh, Italia vs Serbia Ditunda
GENOA _ Kerusuhan dalam sepakbola kembali terjadi di Italia. Kali ini terjadi di pertandingan Kualifikasi Euro 2012 Grup C, kala Italia menjamu Serbia di Marassi, Genoa, Rabu (13/10/2010).
Suasana sudah memanas sebelum pertandingan dimulai. Kick-off pun terlambat dilakukan sekitar 30 menit lebih. Tensi tinggi dirasakan di dalam dan luar stadion, dimana fans Ultras Serbia sudah berbuat ulah.
Pertandingan akhirnya tetap dilakukan, setelah wasit asal Skotlandia Craig Thompson berani mengambil risiko. Namun, keputusan wasit harus ditarik kembali ketika laga memasuki menit keenam.
Suasana dianggap sudah tidak bisa dikendalikan dan akan membahayakan banyak pihak jika laga tetap dilanjutkan. Sebuah kembang api dilempar ke lapangan dan jatuh dekat kiper Emiliano Viviano.
Insiden itu sudah cukup buat wasit Craig Thomson meniup peluit dan memerintahkan para pemain untuk meninggalkan lapangan. Konsultasi antara wasit, Italia, Serbia dan delegasi UEFA, Federasi Sepakbola Italia dilakukan dan keputusan ditunda sudah sah.

Pukul 20:50 waktu setempat, sekelompok massa sudah berkumpul di sekitar stadion Marassi. Sekitar 2000 fans Serbia juga dilaporkan membuat masalah sejak sore. Diklaim kiper Serbia terluka ketika sebuah kembang api dilemparkan ke dalam bus tim.
Situasi ini membuat pertandingan sepertinya akan dibatalkan. Delegasi UEFA dan pejabat pertandingan melakukan pertemuan darurat dengan para pejabat Federasi Sepakbola Italia.
Sekitar 100 polisi anti huru hara Italia berada di lapangan, berada tepat di bawah kumpulan fans Serbia. Kedua tim sudah memasuki lapangan. Namun, ketegangan makin terasa dan memaksa mereka masuk ke ruang ganti untuk alasan keamanan.
Fans Serbia menunjukkan perlawanan. Mereka bentrok dengan kepolisian. Seorang pria besar memakai topeng, terlihat sebagai pemimpin, berdiri dari lapangan dengan menenteng senjata tajam. Fans Ultra lainnya juga duduk di pagar dan membakar bendera Albania.
Pukul 21:00 kembang api berukuran sedang dilemparkan kearah polisi. Pihak berwenang meragukan pertandingan bisa dimainkan. Polisi Italia dan Serbia membahas cara untuk menangani masalah ini.
Fans Italia berada di tribun tepat di sebelah Ultras Serbia yang bergeser. Keduanya hanya dipisahkan oleh polisi. Pemain kembali memasuki lapangan dan melakukan pemanasan. Bentrokan antara pendukung dan Polisi mulai terjadi.
Pukul 21:12 Sopir bus Serbia mengatakan kepada televisi Rai bahwa Ultras Serbia masuk ke dalam bus dan melempar kembang api ke arah kiper Stojkovic. Kiper tersebut memang tidak terlihat di bangku cadangan.
Fans terus melakukan pengrusakan dan menghancurkan kaca stadion Marassi. Pukul 21:15 Polisi dalam posiis siaga penuh di pintu keluar dan coba memaksa para fans Serbia untuk meninggalkan lapangan.
Pukul 21:17 aparat keamanan bekerja keras menenangkan suasana. Pasalnya, UEFA ingin pertandingan tetap dilanjutkan. Pemain Serbia Dejan Stankovic coba menenangkan fans. Kepala kemananan Italia memberikan izin laga tetap dimainkan.
Tapi, baru enam menit pertandingan berjalan, sebuah kembang api jatuh dekat kiper Italia Emiliano Viviano. Dia pun menjauh dari gawang untuk melindungi diri. Insiden itu akhirnya membuat wasit Craig Thomson meniup peluit dan memerintahkan para pemain untuk meninggalkan lapangan.
Beberapa penonton masih tertahan di dalam stadion, karena kerusuan kembali terjadi di luar stadion. Fans Italia yang marah, sudah siap menunggu Ultras Serbia dengan melemparkan botol-botol minuman. Polisi anti huru hara mencoba membubarkan kerumunan massa.